P.B.
Frans Nadjira
Musim kupu-kupu
musim terakhir yang menyapanya
sebelum berlayar di laut gerimis.
Ia mengenal isak ini
warna kemarau dan tepi malam
sampai ke batas paling hening.
Karena ia peka
Dan tak ada saat lewat tanpa
menyentuh bahagian paling dingin
dari angin
bahagian paling asink dari garam
ujung lidahnya. Buat kita semua
Buat kita yang menganggap bunga
tak bisa jadi sayap-sayap kupu-kupu.
Sumber: Horison, September 1990