Tim Pemetaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Jambi Lakukan Pendataan Bahasa di Desa Rantau Limau Manis, Merangin
Tim Pemetaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Jambi yang terdiri atas Elva Yusanti, Gustia Mira, dan Ilsa Dewita Putri Soraya melaksanakan pengambilan data kebahasaan di Desa Rantau Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, pada 11–16 Agustus 2025. Kehadiran tim disambut hangat oleh Kepala Desa Rantau Limau Manis, Aswani HS, yang menyatakan kegembiraannya atas kedatangan tim dan mendukung penuh kegiatan pendataan kebahasaan tersebut.
Desa Rantau Limau Manis merupakan desa tertua di Kecamatan Tabir Ilir dengan usia mencapai 143 tahun. Saat ini desa tersebut berstatus desa mandiri dengan luas wilayah sekitar 22,461 km² dan jumlah penduduk 1.976 jiwa dari 846 kepala keluarga. Secara geografis, desa ini berbatasan dengan Desa Tunggul Bulin di sebelah barat, Sungai Limau di sebelah timur, Desa Mekar Limau Manis di sebelah selatan, dan Desa Sumber Mulya di sebelah utara. Dengan sejarah panjang, status desa mandiri, serta letak geografis yang strategis, Desa Rantau Limau Manis menjadi lokasi yang tepat bagi pelaksanaan kegiatan pemetaan bahasa.
Kegiatan pemetaan bahasa daerah merupakan bagian dari program strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui penyusunan Peta Kebinekaan Bahasa, Sastra, dan Aksara. Pemetaan ini penting untuk mengetahui jumlah dan variasi bahasa, penyebarannya secara geografis, serta hubungan kekerabatan antarbahasa yang ada di Indonesia. Data yang dihimpun nantinya menjadi dasar bagi berbagai kebijakan dalam pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa daerah.
Dalam kegiatan pendataan, tim menggunakan metode diskusi kelompok terpumpun (DKT) dengan menghadirkan tiga penutur asli, yaitu Syamsiah, Ratna Asih, dan Juliati, sebagai narasumber. Untuk memastikan data yang diperoleh lengkap, berbagai strategi digunakan, mulai dari penayangan gambar, penyebutan antonim, hingga peragaan. Dari hasil kegiatan ini, berhasil dihimpun sebanyak 1.191 data kebahasaan yang menjadi representasi kekayaan bahasa daerah setempat.
Upaya ini bukan sekadar pencatatan kosakata, melainkan juga bagian dari upaya membingkai gambaran utuh tentang keberagaman bahasa sebagai identitas budaya bangsa. Kepala Desa Rantau Limau Manis, Aswani HS, memberikan apresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Jambi karena telah melibatkan desanya sebagai salah satu wilayah pendataan. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut tidak hanya dalam bidang kebahasaan, tetapi juga pada bidang lainnya yang dapat mendukung pelestarian budaya serta pembangunan masyarakat desa.






