Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi menugasi Sabdanur, Penerjemah Ahli Muda, dan Elva Yusanti, Widyabasa Ahli Muda, untuk mengikuti Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dan Peningkatan Kepakaran Pemetaan dalam Peta Kebinekaan Bahasa, Sastra, dan Aksara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, di Hotel Swiss Belresidences, Kalibata, Jakarta, pada 10—16 Juni 2025. Kegiatan diikuti oleh 88 peserta, baik dari pusat maupun perwakilan balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia. Kegiatan juga dihadiri dan dipantau langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Kapusbanglin), Dora Amalia, yang didampingi oleh Kepala Bidang Fasilitasi dan Advokasi Bahasa dan Sastra, Adi Budiwiyanto.
Dalam sambutannya, Kapusbanglin mengatakan bahwa sebagai satu rangkaian kegiatan Peta Kebinekaan, DKT ini bertujuan untuk membahas urgensi pemetaan dan memvalidasi titik pengamatan pemetaan bahasa setiap provinsi. Kapusbanglin juga berharap agar peserta kegiatan dapat menjadi mentor yang mampu mengimbaskan informasi penting dan membagi praktik baik kepada rekan sejawatnya.
Narasumber kegiatan DKT ini merupakan pakar pemetaan bahasa nasional, baik akademisi maupun praktisi. Sementara itu, aktivitas yang diikuti peserta selama tujuh hari berkegiatan meliputi penginputan data pemetaan bahasa berbasis aplikasi, pendokumentasian bahasa, analisis variasi bahasa, praktik pengumpulan data lapangan, praktik pengolahan data lapangan, dan pembuatan peta bahasa. Pada kegiatan ini pula, Balai Bahasa Provinsi Jambi, yang diwakili Sabdanur, berkesempatan mempresentasikan 11 titik pengamatan pemetaan bahasa Provinsi Jambi untuk tahun 2025—2029 serta melafalkan bunyi-bunyi bahasa Kerinci yang dituliskan peserta dengan menggunakan aksara fonetis. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Muhammad Muis, yang hadir secara daring, turut memberi penguatan terkait titik pengamatan pemetaan bahasa di Provinsi Jambi.






