Jambi, 26 Februari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional, Balai Bahasa Provinsi Jambi menyelenggarakan webinar bertajuk “Menghidupkan Bahasa Daerah, Menguatkan Pendidikan.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat pentingnya pelestarian bahasa daerah dalam dunia pendidikan sebagai upaya mempertahankan identitas budaya dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh, Khaidirman, S.Pd., M.Si., dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Zufron, S.H., M.Si., serta para peserta dari kalangan mahasiswa, guru, dosen, dan profesional. Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Dr. Adi Budiwiyanto, M.Hum., membuka secara resmi webinar.
Webinar Hari Bahasa Ibu Internasional ini menghadirkan enam narasumber, yaitu Dr. Adi Budiwiyanto, M.Hum., Asmardi, M.Pd., Mira Satriani, M.Pd., Jeri Pranata, serta Shakila dan Erdin. Dalam presentasinya, Dr. Adi Budiwiyanto, M.Hum. menekankan bahwa bahasa daerah memiliki peran krusial dalam sistem pendidikan. Bahasa ibu tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, kita harus berupaya menjaga keberlangsungannya dalam dunia pendidikan. Peran bahasa daerah dalam pendidikan sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan ini diperkuat dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Asmardi, M.Pd. memaparkan kondisi dan tantangan pelestarian bahasa Kerinci di tengah modernisasi, serta upaya revitalisasi melalui pendidikan. Mira Satriani, M.Pd. membahas dampak bahasa ibu terhadap efektivitas pembelajaran, termasuk bagaimana bahasa daerah dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Jeri Pranata menyampaikan hasil studi tentang regenerasi bahasa daerah di kalangan generasi muda. Narasumber terakhir adalah Shakila dan Erdin Ramadhani Almatu, Duta Bahasa Provinsi Jambi 2024, yang memaparkan pengalaman dan sudut pandang generasi muda terhadap penggunaan bahasa daerah serta strategi untuk meningkatkan minat anak muda dalam melestarikan bahasa ibu.
Salah satu temuan menarik dalam webinar ini adalah hasil survei mengungkapkan bahwa 92,9% generasi muda masih sering menggunakan bahasa daerah. Namun, untuk menjadikannya sebagai bahasa sehari-hari, bahasa daerah masih menghadapi tantangan. Oleh karena itu, berbagai strategi, seperti penyosialisasian melalui kegiatan interaktif dan pendekatan berbasis permainan, dinilai dapat meningkatkan ketertarikan generasi muda terhadap bahasa daerah.
Webinar Hari Bahasa Ibu Internasional menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu integrasi bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan melalui muatan lokal dan ekstrakurikuler, pembuatan bahan ajar berbahasa daerah, termasuk buku bacaan, modul pembelajaran, serta media digital interaktif. Selain itu, penting dilakukan pelatihan guru agar lebih siap dalam mengajarkan bahasa daerah kepada siswa serta peningkatan kampanye kesadaran publik melalui berbagai media, termasuk sosial media dan acara budaya.
Dengan terselenggaranya webinar ini, Balai Bahasa Provinsi Jambi berharap semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya pelestarian bahasa daerah, terutama dalam sektor pendidikan. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga warisan budaya tetap hidup di tengah perkembangan zaman.






