Balai Bahasa Provinsi Jambi secara resmi menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Jambi di Kota Jambi pada Kamis, 10 Juli 2025. Berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 7 hingga 10 Juli 2025, bimtek ini diadakan di GTC UIN Inn, Telanaipura, Jambi. Sebanyak 65 guru SD dan SMP se-Kota Jambi turut serta dalam kegiatan yang bertujuan memperkuat upaya pelestarian dan pengembangan Bahasa Melayu Jambi di kalangan generasi muda.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Drs. Muhammad Muis, M.Hum., menutup langsung kegiatan ini. Selama empat hari, para guru utama mendapatkan pembekalan intensif dari para pakar (maestro) seperti Faridl Hakim, Ide Aprianto, Detty Herawati, Azhar MJ, Titas Suwanda, Nanang Sunarya, dan Datuk Ahyar. Dr. Yanto, S.Pd., M.Ed., juga turut memberikan evaluasi di akhir setiap sesi pembelajaran. Peserta bimtek menunjukkan antusiasme tinggi dalam praktik baik yang dilakukan dan menyatakan kesiapan untuk melakukan pembiasaan kepada guru sejawat dan siswa didik.
Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kota Jambi, Gusliandi, dalam sambutannya mengapresiasi positif perkembangan kegiatan ini. “Materi yang dipilih, begitu juga dengan para maestro yang dihadirkan, menurut saya sudah sangat tepat dan memberikan banyak inspirasi,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya guru-guru membagikan pengalaman dan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan di sekolah dan, yang terpenting, kepada para siswa. Gusliandi juga berharap agar siswa-siswa yang telah menunjukkan minat dan bakatnya dalam revitalisasi bahasa daerah terus didampingi untuk berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan hingga ajang nasional. “Kegiatan ini bukan hanya seremonial. Ini adalah awal dari upaya bersama yang berkelanjutan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Muhammad Muis, mengingatkan para guru bahwa mereka adalah guru terpilih yang memikul tanggung jawab besar. “Saya berharap Bapak dan Ibu memegang tanggung jawab dengan baik. Menularkan apa yang sudah diperoleh di kegiatan ini, baik berupa pengalaman maupun berupa pengetahuan,” tegas Muhammad Muis. Ia juga mengutip Wakil Menteri Dikdasmen, Prof. Hayat, tentang pentingnya penguasaan materi dan metode pengajaran yang mendalam. Di akhir sambutannya, Muhammad Muis berpesan agar para guru tetap mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia di institusi mereka dan menguasai minimal satu bahasa asing sebagai bekal bersaing di era modern. Penutupan bimtek ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh guru utama untuk melaksanakan secara aktif dan bertanggung jawab seluruh tahapan Revitalisasi Bahasa Daerah.






